Jumat, 29 April 2011

farmakognosi identifikasi 1

IDENTIFIKASI I
I. Tujuan
Diharapkan kita dapat mengidentifikasi berbagai simplisia dalam suatu puyer atau serbuk campuran dengan melihat fragmen-fragmen yang ditemukan dan ciri-ciri organoleptis.

II. Hasil Pengamatan
a. Amylum Manihot







Ket :
 Reagen I2KI
 Perbesaran 10 x 40
 Butir pati berbentuk seperti topi baja, butir tunggal dan jarang berkelompok, hilus terletak ditengah dan berbentuk garis cabang tiga, lamela tidak jelas dan berwarna ungu kehitaman.

b. Abri Folium



Ket :
 Reagen kloral hidrat
 Perbesaran 10 x 40
 Hablur kristal oksalat pada tulang daun dan tulang daun berbentuk huruf Y

c. Retrofracti Fructus




1 2
Ket :
 Reagen kloral hidrat
 Perbesaran 10 x 40
1. Sel batu ada yang berkelelompok dan terpisah
2. Perisperm dengan butir pati

d. Rhei Radix





1 2
Ket :
 Reagen kloral hidrat
 Perbesaran 10 x 40
1. Kristal kalsium oksalat dengan bentuk roset
2. Butir pati berkelompok berbentuk agak bulat dan topi baja, hilus berupa titik pada tengah fragmen amylum.


III. Pembahasan

Setelah dilakukan identifikasi secara organoleptis, hasil yang didapat berupa bau serbuk yang khas aromatik, rasa yang hambar dan sedikit pedas, serta warna serbuk abu kecoklatan. Sedangkan secara mikroskopik, fragmen yang ditemukan berupa amylum manihot, rambut penutup dan hablur kristal oksalat pada tulang daun pada Abri Folium, sel batu dan perisperm dengan butir pati pada Retrufacti fructus, dan kristal kalsium oklasat dengan bentuk roset pada Rhei radix.

a. Amylum Manihot
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima

Amylum manihot atau pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima. Amilum yang ditemukan memiliki bentuk mikroskopik seperti topi baja, tunggal dan jarang berkelompok, agak bulat dengan hilus terletak di tengah dengan bentuk bercabang tiga, dan lamela tidak jelas. Warna amilum dibawah mikroskop dengan menggunakan reagen I2KI, berupa butiran-butiran berwarna ungu kehitaman.
Ciri-ciri yang ditemukan dalam pengindentifikasian sama dengan fragmen-fragmen yang terdapat dalam litelatur (Materia Medika Indonesia Jilid III). Dalam litelatur ini disebutkan bahwa ciri amilum pada Manihot utilissima secara makroskopik berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus. Sedangkan secara mikroskopik amylum manihot berupa butir tunggal dan jarang berkelompok, agak bulat atau persegi banyak, berbentuk topi baja, butir kecil berdiameter 5 sampai 10 µm, butir besar berdiameter 20-35 µm. Hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas, konstentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya.
Kegunaan dari amylum Manihot utilissima ini antara lain adalah untuk obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri dan beri-beri.

b. Abri Folium
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Abrus
Spesies : Abrus precatorius
Daun saga adalah anak daun Abrus precatorius dengan kadar glisirisin tidak kurang dari 15 %. Fragmen yang ditemukan pada simplisia sampel dengan menggunakan reagen kloral hidrat berupa hablur oksalat pada tulang daun dan tulang daun yang menyerupai huruf Y dibawah mikroskop yang merupakan ciri khas fragmen dari Abri folium.
Ciri-ciri yang ditemukan dalam pengindentifikasian sama dengan fragmen-fragmen yang terdapat dalam litelatur (Heyne, K. 1987). Dalam litelatur ini disebutkan bahwa ciri fragmen pada Abri folium secara organoleptis berupa serbuk berwarna hijau, bau lemah, rasa agak manis. Secara mikroskopik fragmen pengenalnya adalah rambut penutup, epidermis atas, epidermis bawah, mesofil fragmen berkas pengangkut yang didampingi deretan sel hablur, stomata, kalsium oksalat pada urat daun.
Kegunanan dari daun saga ini antara lain adalah untuk sariawan, anti radang, diuretik, antitusif, dan parasitisida .




c. Retrofracti Fructus
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper rectrofractum
Buah cabe jawa adalah buah majemuk yang sudah tua tetapi belum masak dari tumbuhan Piper rectrofractum. Fragmen yang ditemukan pada simplisia sampel dengan menggunakan reagen kloral hidrat berupa sel batu yang berkelempok, satu kelompok terdiri dari dua sel batu, dan sel perisperm yang penuh berisi butir pati.
Ciri-ciri yang ditemukan dalam pengindentifikasian sama dengan fragmen-fragmen yang terdapat dalam litelatur (Heyne, K. 1987). Dalam litelatur ini disebutkan bahwa ciri fragen pada Retrofracti Fructus secara organoleptis berupa serbuk berwarna kelabu kecoklatan. Sedangkan secara mikroskopik fragmen pengenalnya berupa sel perisperm penuh berisi pati, fragmen endokarp terpotong tangensial dengan sel endokarp berbentuk poligonal, dinding samping berpori lebar, fragmen epidermis dari kulit biji terpotong tangensial, berbentuk persegi panjang berwarna kuning, fragmen parenkim dengan kelompok sel batu dari hipodermis, fragmen kulit biji berwarna coklat atau kuning kecoklatan dan masih berlekatan dengan endokarp,terakheida serabut, dinding agak tebal, noktah berupa celah, berasal dari poros atau dari gagang buah, sel batu berukuran lebih besar dari sel batu hipodermis, berasal dari poros dan gagang, saluran getah pada parenkim.
Kegunaan dari buah cabe jawa ini antara lain adalah kejang perut, disentri, stroke, rematik, sakit gigi, susah buang air besar, batuk, demam, sakit kepala, muntah-muntah, hidung berlendir dan tekanan darah rendah.



d. Rhei Radix
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poligonales
Famili : Poligonaceae
Genus : Rheum
Spesies : Rheum officinale

Akar kelembak adalah akar dari tumbuhan Rheum officinale. Fragmen yang ditemukan pada simplisia sampel dengan menggunakan reagen kloral hidrat berupa kristal kalsium oklasat berbentuk roset yang terlihat banyak dan terpisah-pisah dibawah mikroskop, selain itu terlihat juga butiran pati yang terlihat berbentuk agak bulat dan berbentuk topi baja dengan hilus berupa titik ditengah dan terlihat berkelompok.
Ciri-ciri yang ditemukan dalam pengindentifikasian sama persis dengan fragmen-fragmen yang terdapat dalam litelatur (Materia Medika Indonesia Jilid VI, hal. 231-235). Dalam litelatur ini disebutkan bahwa ciri amilum pada Rheum officinale secara organoleptis warna kuning kecoklatan; bau khas aromatik; rasa agak pahit dan agak kelat. Sedangkan secara mikroskopik pada penampang melintang akar tampak jaringan gabus, berdinding tipis, bentuk segi empat memanjang letaknya teratur. Sel parenkrim korteks berdinding tipis, berisi butir pati, bentuk bundar atau setengah bundar mempunyai hilus, tunggal atau berkelompok, juga terdapat kristal kalsium oksalat bentuk roset besar dan tersebar. Floem terdiri dari sel parenkim floem dan lebih kecil dari sel parenkim korteks, jari-jari empulur terdiri dari 1 sampai 2 lapis sel. Endodermis terdiri dari satu sampai beberapa lapis sel berdinding tipis, pada parenkim floem juga terdapat butir pati dan kristal kalsium oksalat bentuk roset besar.
Kegunaaan dari akar kelembak ini antara lain adalah sebagai purgatif, antipiretik, antispasmodik, stomakik, obat pencahar, nyeri lambung, skrofura, melancarkan haid, membantu mengatasi sakit kuning, dan membantu menghentikan pendarahan. 
IV. Kesimpulan
Pada sampel yang diberikan, telah ditemukan empat (4) jenis simplisia yang terkandung yaitu : Amylum Manihot, Abri Folium, Retrofracti Fructus, dan Rhei Radix. Amylum Manihot dengan fragmen pengenal berupa amylum berbentuk topi baja dan tunggal dan jarang berkelompok. Abri Folium dengan fragmen pengenal hablur oksalat pada tulang daun dan tulang daun yang menyerupai huruf Y. Retrofracti Fructus dengan fragmen pengenal berupa sel batu yang berkelempok dan sel perisperm yang penuh berisi butir pati. Sedangkan Rhei Radix dengan fragmen pengenal berupa kristal kalsium oklasat berbentuk roset dan butiran pati yang terlihat berbentuk agak bulat dan berbentuk topi baja dengan hilus berupa titik ditengah dan terlihat berkelompok.

V. Daftar Pustaka

Anonim, 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III. DepKes RI, Jakarta.
Anonim, 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. DepKes RI, Jakarta.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.
Tim Dosen Biologi. 2009. Panduan Praktikum Biologi Umum. Inderalaya : FKIP UNSRI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar